Sabtu, 15 Februari 2014

Ngentot Dengan Penyanyi Amoy





Berikut Cerita yang Berjudul "





Cerita Dewasa



Ngentot Dengan Penyanyi Amoy

"

Aku tugas ke kota amoy untuk ngurusin kerjaanku, aku ngebut ngerjain kerjaan sampe ampir gak tidur supaya kerjaan cepet beres dan aku bisa santai disana, kebetulan hari ini malming, jadi pas bener. kerjaan selesai, malming pula. Malem itu di lingkungan komplex perusahaan ada hajatan, daripada bengong di hotel aku kesana aja, siapa tau dapet kenalan amoy cantik kan. setting ruangannya adalah dengan meja bundar dan beberapa kursi mengelilinginya. Karena kenal dengan panitia hajatan, .aku dikasi meja yang dekat dengan panggung sehingga bisa menikmati hiburan yang sedang berlangsung. Maklum deh, namanya juga kota amoy, yang lagi dangdutan juga amoy. Anaknya manis juga, masi sekolah si kliatannya. Dia pake tanktop ketat yang membungkus toketnya yang kliatannya sedang mekar, gak besar sih. Tanktopnya sepinggang, karena dia pake jins hipster yang juga ketat, pastinya ketika meliuk2kan bodinya perutnya yang putih mulus itu tersingkap menunjukkan pusernya. Merangsang juga si ngeliatnya. Apalagi dia pinter banget ngegoyang pinggulnya mengiringi irama dangdut yg sedang dinyanyikannya. "Pak, minat ni kliatannya ma yang nyanyi", kata panitia hajatan melihat aku menatap tanpa kedip ke abege yang sedang goyang dipentas. "Ah, bapak tau aja". "Ya tau lah pak, nayapnya aja tanpa kedip. Ntar kalo dia dah slesai nyanyi saya suru nemenin bapak ya. Tanya aja ma anakbnya, kalo dia mau ya bawa aja pak". "Hebat banget ni servis panitia ke aku, padahal aku cuma tamu biasa, mungkin karena dateng dari head office jadi dapet fasilitas. Tu abege nyanyi beberapa lagu, dari dangdut brubah ke lagi pop terus ke lagu cinta, suaranya mendayu2, goyangannya gak seseru goyang dangdutnya.

Akhirnya slesai juga dia nyanyi. Dia menghilang ke balik panggung, tapi tak lama kemudian menghampiri aku diantar si panitia tadi. "Om mo ditemenin ya". "Iya, kamu dah gak nyanyi lagi?" "Udah selesai nyanyinya kok om, om siapa?" aku menyebut namaku, "kamu siapa". "Fang-fang om". "Kamu masi sekolah ya, kelas berapa?" "Kelas 1 om". "Wah muda banget ya, mangnya seneng nyanyi ya". "Ya seneng nyanyinya ya seneng honornya". "Mangnya buat apa honornya"> "Ya buat kebutuhan sekolah lah om, masa minta ama ortu terus". "Wah hebat kamu ya, dah bisa nyari pendapatan ndiri, gak ngebebanin ortu terus". "Iya dong om, kudu gitu jadi anak". "Kita keluar yuk, cari tempat santai buat ngobrol". "Bole om". "Gak buru2 mesti pulang kan?" "Ya enggak lah om, kan malming, lagian tadi pamitnya nyanyi dan biasanya nyanyi kan ampe malem banget". Mangnya om mo bawa Fang-fang kemana si". "Jalan aja yuk".

Aku ngajak Fang-fang keluar, cari taksi, menuju ke pub deket hotelku. Disana kita ngobrol aja sembari dengerin live music yang diabawakan oleh band setempat. aku pesen minuman beralkohol, "kamu gak apa kan kalo minumannya ada alkoholnya dikit". "Gak apa om, tapi jangan banyak2, ntar Fang-fang mabuk lagi" Aku seneng melihat wajah cantiknya yang masi tampak abege banget, matanya yang sipit, fidungnya mancung dan bibirnya yang imut merah merekah. Rambutnya yang tergerai sampe ke bahu diwarnai kepirangan, yang ngetrend dikalangan para amoy. "Fang, kamu cantik deh". "Om mulai deh gombalnya". "beneran, cantik, masi abege banget lagi". "Om suka kan ma abege kaya Fang-fang". "Suka banget". "Sering jalan ma abege ya ditempat om sana". "Suka juga". "Om ngapain kalo ngajak abege?" "Ya jalan aja, denger musik, minum2". "Cuma itu aja?" "Mangnya kamu mo diajak kemana, ya udah ayuk deh". Aku mengajaknya meninggalkan pub menuju ke hotel. Dia diem aja waktu kuajak masuk ke kamarku. "Kamu suka ya pacaran dikamar". Dia mengangguk,. "Ma sapa?pacar kamu?" Kembali dia ngangguk. "Sampe maen?" anggukan kembali. "Sering?" ""Tiap malming om". "Trus ari ini kok enggak?" "Dia lagi ke ibu kota (propinsi)". "Ngapain". "Ngurus kerjanya". "Pacar kamu dah kerja?" "Iya om". "Beda umurnya jauh dong". "Iya, makanya dia ngajakin Fang-fang maen". "Kok kamu mau". "abis dia maksa si". "Trus". "Ya keterusan om, abis enak si". "Trus kok mau aku ajak ke kamar". "Fang-fang pengen ngerasain maen ma om om, kata temen Fang-fang nikmatnya beda kalo maen ma om om".

aku memeluknya dan mencium bibirnya. Fang-fang menyambut ciumanku, lidah kami saling melilit. Sementara berciuman aku mengelus2 punggungnya, terus sampe kepinggangnya yang terbuka karena tanktopnya pendek dan jinsnya yype hipster. kuelus2 pinggangnya, aku mencoba memasukkan tanganku kedalam celana jinsnya, tapi karena ketat susah masuknya. jadi pantatnya yang mengkel aku remas pelan2 sambil kuteken agar memeknya bergeser dengan kon tolku yang dah mulai kejang. Fang-fang malah sengaja menggesek2kan memeknya ke kon tolku. Posturnya tinggi juga, ampir setinggi aku, makanya dia bisa menggesek2kan memeknya ke kon tolku. "Om, rasanya ngeganjel de, om punya besar ya". "Liat ja ndiri".

Fang-fang duduk disofa, aku duduk disebelahnya, aku mencium bibirnya lagi, dia menyambut ciumanku dengan napsu juga, tangannya mulai mengelus selangkanganku. aku gak mo kalah, toketnya yang baru numbuh pun kuremas pelan. Dia rupanya dah gak sabaran, "Fang-fang pengen liat kon tol om, kayanya gede banget deh". "Buka ja". Diapun membuka ban pinggangku, kemudian kancing celanaku dilepas dan ritsluiting diturunkan. Segera tangannya merogoh kedalam cdku. "Wuih om gedenya, kirain kon tol cowok Fang-fang dah gede banget, gak taunya kon tol om lebi gede lagi. Pasti om kuat ngen totnya ya". "Kok kamu tau si, mangnya perna maen ma om om". "Kata temen om, dia perna dien tot ma om yang kon tolnya kata dia gede banget, ampe lemes udahannya, si om gak puas2nya ngen totin temen Fang-fang tu". kon tolku diremes dan dikocoknya pelan. kon tolku yang masih ngaceng dengan kerasnya mengangguk2. Dia sepertinya napsu juga liat kon tolku. "Keras banget om", katanya sambil makin keras meremas kon tolku dan terus dikocok2.

ngacengnya sudah keras banget. Aku udah gak sabar pengen merasakan kon tolku keluar masuk no noknya. Aku menyuruhnya melepas celanaku sedang aku melepas bajuku, sehingga aku dah berbugil ria. Aku memeluknya serta mencium bibirnya. Diapun menghisap2 bibirku sedang tanganku mulai meremas2 toketnya yang sudah mulai mengeras dari luar tanktopnya. Tanganku nyelip kedalam branya dan memlintir pentilnya yang imut, yang juga sudah mengeras. "Fang sudah napsu ya, pentilnya sudah keras. no nok kamu pasti udah basah ya Fang", kataku lagi. "Terus dikocok Fang" desisku. Aku sekarang berbaring.

kon tolku mulai dijilat, dikocok sambil diremas biji pelernya. "Fang-fang isep ya kon tol om", katanya sambil menurunkan kepalanya dan memasukkan kon tolku ke mulutnya. "Ohh sshh, nikmat banget Fang" erangku. Dia menjilati kepala kon tolku, diisep sambil terus dikocok2. Sesekali dimasukan sedalam mungkin kedalam mulutnya sambil dikenyot. "Oohh, enak banget Fang" teriakku keenakan. Dia berhenti menghisap kon tolku tapi terus dikocok2."Isep lagi Fang, isep lagi, enak banget" kataku. Kembali kon tolku dikocok sambil dipelintir pelan. "sshh, ohh, eennaakk bbannggett Fang. enak banget, terus Fang", desisku. Dia terus melakukan aktivitas tangannya. "Fang isep lagi donngg..jangan pake tangan aja..ayo donk Fang" pintaku. Dia hanya tersenyum dan mulai menghisap lagi. Kali ini benar benar hot isapannya, kepalanya bergoyang kekiri kanan dan naik turun berkali kali sementara tangannya terus mengocok dan memutar batang kon tolku. "Fang aku mau keluarr nih" kataku. Badanku mulai menegang. Dia terus menghisap kon tolku sambil terus memutar dan mengocok batang kon tolku yang makin menegang keras. "Terus Fang, isep terus" jeritku. Dia terus menghisap kon tolku dan akhirnya "ccrreett.. ccrreett.. ccrreett..", pejuku muncrat dimulutnya. kon tolku terus dihisapnya. Aku ngecret 5 kali didalam mulutnya. pejuku diludahkan dan dia membersihkan mulutnya yang belepotan sisa pejuku. Aku duduk disebelahnya dan mencium pipinya "Makasih ya Fang, enak banget deh" kataku sambil mencium pipinya lagi. "Mulut atas aja dah segini enaknya, apalagi yang bawah ya". ". Ya udah om istirahat dulu, Fang-fang mau ambil minum dulu, mas mau minum apa?" tanyanya sambil membuka lemari es. "Apa aja deh, nanti juga aku minum" jawabku.

Dia mengambil aqua botol dari lemari es, dibukanya tutupnya dengan pembuka botol yang tersedia dan dituangnya ke dua gelas. Aku dan dia minum segelas langsung tandas. "Cape ya om. Tadi pejunya ngecrotnya banyak si". "aku kan rutin minum jamu2an pasak bumi Fang, jadi kalo dah ngaceng susah banget rebahnya. Bawaannya mau tegak terus. Kalo tegak terus kan kudu dimasukin kan". "Sekarang dah pengen maen ama Fang-fang", tanyanya menggoda. "Istirahat dulu ya Fang". Aku segera menedu ramuan jamuku. "Buat persiapan ngerjain Fang-fang ya om". "He eh. kamu dah pengalaman maen ama cowok kamu ya Fang?". "Iya om, skarang Fang-fang pengen ngerasain kon tol gede om kluar amsuk memek Fang-fang".

Aku memeluk pinggangnya serta mencium lehernya. "Sshh" dia mendesis. Aku meraba toketnya, kuremasnya pelan. Dia mulai mengerang. Dia kutelentangkan diranjang, bibirnya kulumat. Dia balas mencium dengan penuh napsu. kon tolku dielus dan dikocok lagi, sampe keras sekali. Aku terus meremas toketnya dan mulai menjilati lehernya lalu turun dan terus turun mencium belahan dadanya. "teruuss, buka tanktopku om, bbuukkaa!" katanya setengah berteriak. Aku terus turun menciumi belahan dadanya sambil gosok2 selangkangannya. "aayyoo om buka!" teriaknya.



Kembali aku mencium bibirnya. Dia membalas ciumanku dengan penuh napsu. Aku menjilati telinganya. toketnya kembali kuremas2. Tanganku satunya terus menggosok selangkangannya. "Buka donk, sshh, Fang-fang udah ngga tahan nih" desahnya. Aku terus saja melakukan aktivitasku. "Om jahil ya" katanya sambil mencium bibirku dengan hot. kon tolku mulai diremas dan dikocok. "Isep Fang. aku pengen diisep lagi", kataku sambil sedikit menarik kepalanya mendekati kon tolku. Dia terus mengocok sementara mulut dan lidahnya terus menghisap dan menjilat kon tolku. Aku tidak tahan lagi, segera dia kutelentangkan, sambil mencium lehernya. toketnya kuremasa dan tangan satunya meraba selangkangannya. "Masukin om. Fang-fang udah ngga tahan lagi" desisnya.

Aku melepaskan tanktopnya. Dia mengangkat tangannya keatas supaya aku mudah melepaskannya. Kemudian kancing celananya kubuka dan kutarik celananya kebawah. Dia mengangkat pantatnya untuk mempermudah lepasnya celananya. "Wah kamu merangsang sekali Fang", kataku sambil menciumi belahan toketnya. CDnya sudah basah karena lendir yang keluar dari no noknya sejak dia ngemut kon tolku. Tanganku menjalar kebelakang punggungnya dan melepas kaitan branya, gak lama kemudian CDnya menyusul. Dia juga dah telanjang bulat seperti aku.



Aku memandangi tubuh telanjangnya yang masi abege banget, Toketnya baru menyembul dihiasi dengan sepasang pentil imut yang berwarna pink. Jembutnya yang halus, lumayan lebat mengitari memeknya yang juga erwarna pink, tembem, siap menjepit koktolku kalo aku mencoblosnya. toketnya langsung kuisep, "iisseepp pentilnya, om" desahnya. Kemudian dia mendorong kepalaku kebawah,"Jilat no nok Fang-fang om", desahnya keenakkan karena aku sudah menjilati it ilku dan menumpangkan kaki kirinya kepundakku. Aku terus menjilati no noknya dan memasukan lidahku dalam-dalam. "tteerruuss om, yang dalem. Oohh Fang-fang uuddaahh mmauu klluuaarr nniihh" jeritnya sambil terus menekan kepalaku. Aku terus menghisap dan menjilati no noknya. "Fang-fang nyampe om, isep tteerruuss no nok Fang-fang" , dia bergetar dan menggelinjang menikmati jilatan-jilatan lidahku di no noknya.

dia yang sedang telentang langsung kunaiki. Aku mengesek-gesekan kon tolku di no noknya, langsung saja napsuku bangkit lagi "masukin om, mmaasuukiin dong" desahnya berulang kali. Aku membalikkan tubuhnya dan sehingga dia tengkurap. Perut bawahnya kuganjang bantal yang ada di dipan, kakinya kurenggangkan dan aku langsung menusukkan kon tolku ke no noknya. Terasa sekali memeknya ketat sekali menjepit kepala kon tolku, maklum aja kata dia baru sekali ini no noknya kemasukan kon tol segede kon tolku. "

Follow On Twitter