Selasa, 30 April 2013

Legenda Puncak Adam Di Sri Lanka





Kali ini saya akan membahas salah satu tempat Misteri Pulau Ceylon , yaitu Sri Pada. Sebuah gunung setinggi 2.243 meter dari permukaan laut , dan berbentuk kerucut. Keistimewanya adalah , tepat di puncak Sri Pada ini terdapat sebuahPetrosomatoglyph berbentuk telapak kaki yang misterius. Mungkin kalian mengatakan ini jejak telapak Dewa Siwa, atau jejak telapak kaki Sang Buddha, atau malah jejak telapak kaki Nabi Adam AS. Hmmm, sepertinya kita butuh penegasan dari pemilik jejak tersebut, supaya masing masing aliran kepercayaan tidak saling meng-klaim kebenaran kisahnya. Karena hal tersebut tidak mungkin, jadi mari kita telusuri asal muasalnya. Kita mulai dengan legenda tentang pulau ceylon/Srilanka itu.

Berbagai Nama Tertua untuk Sri Lanka

Suku Indian Kuno menyebut Sri Lanka dengan nama Sieladiba atau ">Pali Sihaladipa

Catatan epigraphic nama ini juga ditemukan dalam kisah Asoka,di distrik Tinnevely ,Tamil Nadu Selatan India. Terpatri pada sebuah Prasasti abad ke 4, Kaisar saat itu Samudragupta menyebut Sri Lanka sebagai Sainhalaka atau Negeri Sinhalas.

Sri lanka memiliki hubungan dengan seluruh Asia, Benua India dan juga sebagian negeri negeri Barat.Catatan perjalanan ">Laksamana Cheng Ho menunjukkan indikasi jelas bahwa ada hubungan masa lalu dengan Negeri China, namun hubungan ini berkurang karena perluasan kekuasaan Eropa ke Samudera Hindia.

Tulisan-tulisan dan Cartography geografi Yunani, Ptolemeus (">Claudes Ptolomeusdari Alexandria) dari Abad ke-2 AD memberi keterangan lengkap tentang Sri Lanka, topografi, ekonomi dan budaya, menunjukkan tingkat hubungan antara Sri Lanka dengan Yunani kuno cukup baik.

Sri Lanka adalah sebuah peradaban pulau dengan sejarah yang panjang . Posisinya berada dijalur penting di Jalan Sutra kuno, yang berfungsi sebagai penghubung antara budaya Timur dan Barat, pulau ini telah memberikan karakter kosmopolitan sejak zaman pra-Kristen. Dalam prasasti dari Kaisar Maurya dari India pada abad ke-3 SM, Sri Lanka disebut sebagai Tambapani yang artinya sebagai salah satu negara di mana ia telah di-perpanjang masa kebajikannya.

Onesicritus dari Astipalacia , yaitu salah seorang dari konvoi Alexander Agung dalam kampanye ke negeri negeri timur sekitar 326 -323 BC menyebut Sri Lanka sebagaiTaprobana.

Fase-fase sejarah pulau itu dibagi menjadi lima periode sebagai:

1. Sejarah awal periode: 250BC - 500AD
2. Historical Tengah periode: 500AD - 1250AD
3. Historical Akhir Periode - 1: 1250AD - 1600AD
4. Akhir Periode Sejarah - 2: 1600AD - 1800AD
5. Sejarah Modern Periode: 1800AD - 1900AD (Bandaranayake 1986).

Periode ini disusun berdasarkan perubahan gaya luas yang digambarkan dari sejarah praktik seni di Sri Lanka pra-modern.

Wow, begitu tua sekali sejarah mengenal Sri Lanka ini, kira kira motivasi apa yang membawa mereka ingin mengenal Sri Lanka? Selain membina jalur hubungan diplomatik, perdagangan, penyebaran agama dan kekuasaan, ada hal lain yang membuat pendatang asing ingin datang ke Sri Lanka.

Penemu Jejak Kaki Pertama kali

Umat Buddha yang mendaki puncak Sri Pada, menganggap Maha Sumana Saman sebagai pelindung mereka. Buddhismediperkenalkan ke Sri Lanka selama pemerintahan Raja Devanam Piya Tissa(307-266 SM). Dia adalah cucu Raja Pandukabhaya (437-366 SM), pendiri Pra-Buddha dari Anuradhapura, ibukota Lanka, yang berlangsung selama 1500 tahun sampai pertengahan abad ke-9 Masehi.

Orang pertama yang menemukan tapak itu adalah Raja Valagambahu (104-76 SM), dikisahkan, ketika Raja Valagambu melarikan diri dari perampok perampok bangsaCholian ,ia tiba di suatu hutan liar yang asing di sebuah gunung, hutan yang lebih kini dikenal sebagai "Sri asithi Adaviya" (nama asli jejak kaki), . Dia mendaki sampai ke puncak gunung di antar oleh dewa yang menyamar sebagai rusa.

Setelah saat itu tidak hanya peziarah biasa tapi Kaum Bangsawan bersama Para Menteri menghormati Jejak Kaki Sang Buddha dari masa purba. Raja-raja Sinhala sendiri, dalam masa pemerintahan mereka, telah membuat jalan untuk masyarakat yang ingin memuja Jejak Kaki Suci setiap tahun dengan mendaki gunung.

Nah, cuma ada satu kisah masa lampau yang menuliskan nama Penemu saja, tidak pernah ditulis dalam suatu kitab suci tentang siapa pemilik Jejak Kaki sebenarnya. Lalu dari mana datangnya cerita tentang Jejak Buddha? dari mana pula datangnya Kisah Adam tiba ke bumi saat di usir dari Syorga, dan berpijak di puncak Sri Pada ini? atau kisah Saint Thomas dan kisah Dewa Siwa. Kalau Kisah Rahwana tentu saja berkaitan dengan epic Ramayana, saya tidak perlu menceritakan dan memberi pendapat lagi.

Ibnu Battutah menyebut Puncak Sri Pada sebagai gunung Sarandib, lihat catatan berikut.

Gunung Sarandib , Catatan Perjalanan Ibnu Battutah

"Kami melihatnya dari laut pada hari kesembilan perjalanan kami, dan ketika kami berada di puncaknya, terlihat awan ada di bawah sana, menutupi pandangan mata ke kaki gunung.

Di puncak terdapat banyak pohon cemara dan bunga berbagai warna, termasuk bunga mawar merah sebesar telapak tangan. Ada dua rute jalan menuju puncak, salah satu rute disebut Baba dan rute yang lain bernama Mama, yang artinya berarti rute Adam danHawa.

Rute Mama mudah dicapai , merupakan rute peziarah turun. Rute Baba merupakan pendakian yang sulit dan terjal. Generasi terdahulu membuat jalan pintas dengan semacam anak tangga, mereka memasang untaian pagar besi hingga keatas, gunanya untuk pegangan tangan bagi peziarah. Ada sepuluh untaian, yaitu sepuluh "Rantai Keteguhan Iman", disebut demikian karena ketika seseorang mencapai tingkat ini dan melihat ke bawah kaki bukit, hati mereka dirampas oleh kekhawatiran akan jatuh ke Gua Al-Khidir .

Dari untaian pagar besi kesepuluh dengan gua al-Khidir dibawah sana berjarak tujuh mil; gua ini terletak di tempat yang lapang, Taman Mata Air yang juga nama lainnya, mata air itu penuh ikan, tapi tidak ada orang yang menangkapnya. Tak jauh dari situ ada dua kolam di kedua sisi jalan.

Dalam gua al-Khidir para peziarah meninggalkan barang-barang mereka dan naik dua mil ke puncak gunung mana Jejak Kaki diberkati yaitu Kaki dari ayah kita Adam tepat di atas batu hitam yang tinggi di sebuah dataran tinggi yang luas.



Jejak yang diberkati ini tenggelam ke dalam batu cukup dalam, meninggalkan bentuk yang cekung. Panjangnya sebelas "span". Di tempat jejak Kaki di toreh sembilan buah lubang , di mana orang kafir peziarah meletakkan persembahan emas, permata rubi dan mutiara ... "

Begitu Ibnu Battutah menulis tentang Puncak Adam ini. Namun sayangnya ia tidak mengutip satu ayat atau pun Hadist Sahih sebagai acuan ucapannya.

Follow On Twitter