Minggu, 07 Juli 2013

[kisah Nyata] Menikah Dengan Jin Muslimah Cantik



[kisah Nyata] Menikah Dengan Jin Muslimah Cantik [ www.BlogApaAja.com ]

I

ni kisah nyata dialami seorang manusia. Tentupenulis tidak akan menyebutkan namanya (rahasia perusahaan dong!). Sebutlahnamanya Ahmad. Ia seorang yang istimewa. Mudah keluar air matanya bilamengingat Allah dan merasakan hal-hal yang menyentuh hatinya, sering basahmatanya dalam shalatnya, sudah tidak mencintai dunia (uang, materi dan selera).

Bila pun punya uang, selalu bukan buatdirinya, tapi untuk orang lain yang lebih memerlukannnya. Hatinya bersih. Kuattidak tidur dan tidak makan berhari-hari.

Tidak takut oleh manusia, siapapun, bilamenyangkut kebenaran yang ia bela. Ia orang yang tauhidnya terjaga dan sangatdekat dengan Allah SWT melebihi kaum Muslimin umumnya. Ia seorang mukasyafahsehingga biasa berdialog dengan ruh mursyidnya yang sudah meninggal. Tentu,kemampuannya luar biasa. Ia orang yang sudah sangat spiritual. Dalam ceritaini, semua nama yang saya sebutkan, bukan nama aslinya.

Ahmad sahabat saya ini, sudah hampir setahun,sejak mengalami kasyaf (tersibaknya alam ruhani atau tabir spiritual) biasaberdialog dengan gurunya bernama Syekh Habib Syarwani, yang sudah wafat 10tahun yang lalu.

Syekh Habib semasa hidupnya adalah seorangulama hikmah, dikenal sebagai guru spiritual, seorang mukasyafah, seorangpenasehat agama dan kebenaran yang terpercaya. Syekh Habib dipercaya sebagaiwali dengan kehebatan karomah-keromahnya. Ia tidak mau meramal-ramal sepertidukun atau ahli hikmah lainnya. Tauhidnya lurus kepada Allah SWT. Semuakalangan dari orang biasa hingga orang-orang pentingnya mengakuinya sebagaiguru, penasehat yang tajam, lurus dan menyentuh. Syekh Habib memiliki ilmuhikmah yang luar biasa.

Sejak Ahmad menjadi kasyaf, ruh gurunya terusmembimbing hidupnya secara ruhani. Menurut Ahmad, suatu malam, ruh gurunyadidampingi beberapa muridnya di alam sana, menawarinya sesuatu: "Ahmad, ini adaJin Muslim diantara kita, namanya Syekh Maulawi. Ia berumur 400 tahun. Iamempunyai putri namanya Fatimah, umurnya 200 tahun. Fatimah masih gadis. SyekhMaulawi tertarik padamu, pada keshalehanmu dan kekuatanmu dalam memeluk agama.Kami semua disini menawarkan padamu untuk menikahi Fatimah binti Maulawi.Bagaimana pendapatmu? Silahkan fikirkan dan pertimbangkan."

Tentu Ahmad kaget luar biasa. "Menikah denganjin?" Tidak pernah terbayang sedikitpun sebagai murid Syekh Habib Syarwanikemudian akan dinikahkan dengan jin. Ini sangat mengagetkan dan sama sekalibaru mengalami tawaran seperti ini.

Mendengar pun, pernikahan antar manusia danjin, belum pernah. Mau menolak, ia sangat takzim pada Syekh sebagai gurunyalahir batin sejak hidupnya. Menyatakan mau juga tidak terbayang bagaimanajadinya dan nantinya. Dalam kebingungannya, ia mendesah:

"Menurut Syekh bagaimana?"

"Ini hanya tawaran. Bersedia syukur, tidak puntidak apa-apa."

"Menurut Islam bagaimana? Saya kan manusia."Tanya Ahmad lagi ingin tahu bagaimana dari sudut hukum agama.

"Tidak ada larangan." Jawab gurunya kalem.

Pikiran Ahmad masih terus diliputikebingungan. Selama berbulan-bulan sejak ia bisa berdialog dengan gurunyatersebut secara ruhani, Ahmad sudah terbiasa melihat jin. Oleh jin-jin kafiryang buruk rupa, yang wajahnya semrawut, tidak beraturan, sering sekalimenggoda perjalanannya agar niatnya menemui dan berguru kepada Syekh Syarwanimundur, batal dan tidak jadi. Ini adalah ujian beratnya. Ia harus mengalahkangodaan-godaan makhlus halus itu. Awalnya, kaget luar biasa dan sangat takutketika ia mampu melihat sosok jin-jin itu.

Ada yang menertawakan perjalannya sambilbergelantungan di sebuah pohon di tengah malam, ada yang menghalangi jalankakinya, ada yang menumpangi motor yang dikendarainya di jok belakang, ada yangmenebarkan bau busuk, ada yang menyerupai wanita cantik dan telanjang bulatmengajaknya bersetubuh, ada yang menirukan suara ibunya atau istrinyamemanggil-manggilnya ketika sedang berjalan. Semua itu terjadi antara jam 11.30malam hingga jam 04.00 subuh ketika ia sering berjalan kaki ke sebuah tempatpertemuan dengan gurunya.

Lama-kelamaan matanya jadi biasa dan tidakkaget melihat jin-jin penggoda itu. Mereka selalu muncul setiap malam di tengahperjalanan ketika Ahmad menemui gurunya di tempat tersebut. Mereka menggoda danmenakut-nakutinya.

Oleh keyakinannya kepada Allah, Ahmad tidaktakut bahkan semakin berani mengusirnya dan bahkan sering menantangnya untuktarung karena kesal. Kebanyakan jin-jin penggoda itu kabur, mangpret, ngacirketakutan setelah dibacakan ayat-ayat Qur"an seperti ayat kursi. Tetapi, bukanhanya jin kafir yang buruk-buruk rupa itu yang dia lihat. Sering juga jin-jinMuslim menyapanya. Mereka ini sosoknya lain.

Tubuhnya ada yang wangi, bersih, tampan dancantik, tapi ukurannya tinggi-tinggi dan besar-besar. Umurnya ratusan tahun.Ada yang sedang memegang tasbih berdzikir kepada Allah, ada yang sedang khusyuberibadah dan sebagainya. Melihat mereka, Ahmad sudah biasa. Tetapi, ditawarimenikahi dengan jin yang berbeda jasad, beda dunia, beda alam, sama sekalitidak terbayangkan olehnya.

Akhirnya bakti dan hormat pada gurunyamengalahkan keraguan dirinya. Bagi Ahmad, Syekh Habib Syawani di alam ruh, atasizin Allah, masih mengajarkan ilmu dan telah membukakan kasyafnya, yangmembuatnya bisa melihat dan berdialog langsung dengannya. Ahmad akhirnya menyatakansiap dengan hati bulat, ikhlas dan pasrah. Singkat cerita, proses pernikahanpun dilangsungkan.

Disaksikan gurunya dan ruh-ruh yang hadir,dengan suasana sangat khidmat, Ahmad dinikahkan dengan Fatimah binti Maulawi,seorang gadis jin Muslimah, berumur 200 tahun. Mas kawinnya, cukup hanyamembaca surat Al-Fatihah. Mertuanya bernama Syekh Maulawi adalah jin yangsangat dihormati di kalangan jin Muslim di alamnya. Resmilah mereka sebagaipasangan suami istri.

Bagaimana gambaran dan kesan Ahmad tentang Fatimah,istrinya di alam jin itu? Ia menceritakannya kepada saya. "Ia memakai kerudungdan masya Allah cantiknya luar biasa. Tubuhnya harum. Tingginya sekitar 4meter. Setelah nikah, saya memangilnya ummi, dia memanggil abi. Sikapnyatawadhu luar biasa kepada suami, bahasanya santun, sifatnya halus dankecantikannya belum pernah saya lihat pada manusia. Saya belum pernah melihatwajah secantik itu."

Beberapa hari dari itu, Ahmad berceritatentang bulan madunya. Walaupun tinggi Fatimah sekitar 4 meter, tapi ketikaberfungsi sebagai istri dan menemui suaminya, ia merubah ukurannya menjadiukuran manusia biasa, normal. Suatu saat, Ahmad memulai ceritanya, ia diajakFatimah berjalan-jalan, berkeliling ke alamnya. Alam jin tidak jauh berbedadengan alam manusia. Ada pengajian, ada sekolah, kampus, masjid danbangunan-bangunan lain. Sama dengan manusia, mereka memiliki peradaban. Tapi,itu peradaban jin. Bedanya, bentuknya aneh-aneh, berbeda dengan di alammanusia. Ahmad sangat sadar alias bukan mimpi. Selama berkeliling, perasaannyadipenuhi aneh dan aneh, takjub dan takjub, heran dan heran atas apa yangdialaminya di alam yang berbeda.

Akhirnya ia tiba di sebuah rumah, tenturumahnya Fatimah. Tinggi, luas, bentuknya aneh, tidak seperti rumah yang ada dialam manusia. Kamar Fatimah harum dan bersih. "Barang-barang" tertata rapih. Diatas tempat tidur, mereka ngobrol dan bercumbu. Selain sangat cantik, tubuhFatimah tercium harum dan bercahaya. Maklum ia jin yang taat ibadah.Singkatnya, aneh juga, Ahmad merasakan kepuasan persis seperti dengan manusia,bahkan lebih. Kata Ahmad, Fatimah tidak akan pernah hamil. Persenggamaan jindan manusia tidak akan mengasilkan kehamilan, karena perbedaan zat makhluk.Manusia fisik, jin non fisik alias makhluk ghaib.

Sejak itu, kata Ahmad, Fatimah selalu datangdimana Ahmad memerlukannya. Ngobrol berdua dengan penuh santun dan etikasebagai istri yang shaleh, sun tangan, menunduk dan tidak pernah bersuarakeras. Saling mengingatkan beribadah kepada Allah. Saling menasehati untuk sabardalam menghadapi masalah masing-masing. Tidak ada suasana sedikit pun dariFatimah mendominasi Ahmad dari istri aslinya yang manusia, yaitu istripertamanya.

Bahkan, dalam banyak kesempatan, Fatimahselalu mendorong Ahmad untuk harmonis dengan istrinya dan anak-anaknya,menyayangi dan memperhatikan keluarga. Kehadiran Fatimah, tidak sedikitpunmenggangu keberadaan keluarga Ahmad karena tidak ada nafkah yang harusdikeluarkan, tidak ada waktu yang terambil. Nafkahnya paling do"a. Perhatiannyabukan bentuk fisik, tapi ruhani. Kemana Ahmad pergi, Fatimah bisa dipanggil dandatang, atau ia yang datang sendiri. Makanan Fatimah sebagai jin Muslim danmakhluk adalah saripati-saripati makanan. Pernikahan itu kini sudah berumur duatahun lebih.

Hingga sekarang tetap saja rukun dan damai.Ahmad merasa sangat bahagia, demikian juga Fatimah. Kepada istri pertamanya,Ahmad tidak pernah menceritakan peristiwa poligaminya ini karena tidak perludan tidak akan dimengertinya. Toh keluarga tidak terganggu sedikitpun. Ahmaddan Fatimah hingga saat ini, keduanya adalah murid Syekh Habib yang sampaisekarang sering hadir dalam pengajian yang berisi nasehat-nasehat gurunyatersebut, tentu pengajian secara ruhani, yang orang awam seperti kita tidakbisa melakukannya.

Penutup

Demikianlah, menikah dengan jin bisa terjadi,tapi bukan syari"at dan tidak dianjurkan oleh agama. Tidak perlu dicontoh,apalagi menikahnya dengan tujuan-tujuan sesat seperti dilakukan sebagian orangyang menginginkan kekayaan, kesaktian, kekebalan dll. Ahmad maupun Fatimahdalam peristiwa di atas, keduanya tidak menginginkan, merencanakan danmembayangkannya sama sekali. Ahmad bersedia karena ditawari gurunya, Fatimahkarena tawaran Bapaknya, Syekh Habib Maulawi. Pernikahan mereka dilandasi agamadan tauhid kepada Allah SWT. Tidak ada kemusyrikan didalamnya, tidak atas dasarlain-lain. Itu takdir saja dari Allah SWT. Tanpa izin-Nya, segala sesuatu tidakakan terjadi.


Follow On Twitter